Pentingnya Menjaga Harmonisasi Antara Perbedaan Keyakinan di Pilkada

- Tim

Jumat, 1 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAPUA, OKSIBIL.ID – Pendeta Socrates Sofyan Yoman, menuliskan buku berjudul mengapa mereka ditolak dari tanah leluhurnya. Buku ini sebagai catatan kritis bagaimana rakyat di tanah Papua mampu melihat masa depan dengan moderasi dan pluralisme beragama di tanah Papua.

Buku yang berjumlah 170 halaman itu cukup memberi Gambaran kepada seluruh elit-elit orang Papua dan umumnya rakyat tentang bagaimana menjaga hubungan harmonisasi yang selama ini telah terjaga. Banyak kalangan mulai ramai memberi tanggapan serius tentang hadirnya buku ini karena dianggap sebagai sebuah Solusi yang sangat baik dalam menjaga pluralisme atau perbedaan di papua. baik beda agama maunya lainnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita perlu menjaga tanah Papua dalam budaya yang selama ini terjaga, jangan karena politik kekuasaan, kita menggiring opini yang nantinya meninggalkan jejak kurang baik untuk generasi selanjutnya”, kata Pendeta Socrates Sofyan Yoman kepada redaksi oksibil.id jumat 01 Agustus 2025.

Sekilas dari pengantar buku ini Gembala Socrates Yoman memberi contoh tentang adanya penolakan terhadap Mathius Derek Fakhiri dan Velix Vernando Wanggai yang ikut dalam kontestasi pilkada beberapa hari kedepan ini. Banyak anggapan yang muncul tentang pasangan ini yang kemudian Pendeta Yoman menilai sangat tidak tepat jika melihat kedua Putera terbaik hanya karena perbedaan keyakinannya, sebab kedua Putera inipula adalah anak Papua yang memiliki hak politik yang sama dengan lainnya.

Terlepas dari anggapan itu, tetapi Pendeta Yoman menilai bahwa pandangan semacam ini hanya akan memberikan catatan Sejarah yang butuk bagi generasi Papua kedepannya, karena peristiwa politik meninggalkan jejak yang tidak mendidik atau tidak sesuai dengan budaya orang asli Papua. inilah salah satu point penting dalam catatan pendeta Yoman dalam buku itu.

Ia menilai, semua yang berkompetisi dalam politik adalah Putera terbaik. Baginya berbeda keyakinan diantara calon pasangan di Pilkada Papua, tidak perlu digiring dalam kepentingan politik karena pada dasarnya orang Papua selalu menjaga hubungan harmonis itu sejak lama. Baik Kristen, Islam dan lainnya.

Dari Papua, Tim Redaksi Melaporkan

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Rocy Gerung Sebut Ada Semacam Ancaman Dari Baser Jokowi Pasca Hasto Mendapat Amnesti
Prediksi Peluang Kemenangan Matius Fakhiri Dari Buku Pendeta Socrates Yoman
Inilah Posisi Orang Serui (Yapem-Waropen) di Pilkada Papua
Tom Lembong Dapat Abolisi dari Presiden, Hasto Kristiyanto Bebas Melalui Amnesti

Berita Terkait

Senin, 4 Agustus 2025 - 10:07 WIT

Rocy Gerung Sebut Ada Semacam Ancaman Dari Baser Jokowi Pasca Hasto Mendapat Amnesti

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 11:22 WIT

Prediksi Peluang Kemenangan Matius Fakhiri Dari Buku Pendeta Socrates Yoman

Jumat, 1 Agustus 2025 - 10:49 WIT

Pentingnya Menjaga Harmonisasi Antara Perbedaan Keyakinan di Pilkada

Kamis, 31 Juli 2025 - 20:38 WIT

Inilah Posisi Orang Serui (Yapem-Waropen) di Pilkada Papua

Kamis, 31 Juli 2025 - 17:26 WIT

Tom Lembong Dapat Abolisi dari Presiden, Hasto Kristiyanto Bebas Melalui Amnesti

Berita Terbaru

Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana, ST. M.Si. saat ikut terlibat dalam kegiatan HUT RI Ke 80 bersama masyarakat. (foto-tim)

Berita Video

Rangkaian Kegiatan Menyongsong HUT RI Ke 80 Pegunungan Bintang

Jumat, 8 Agu 2025 - 05:32 WIT