Oksibil.id – Ditengah lanskap Pegunungan Bintang yang memesona, ancaman longsor selalu mengintai. Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang melalui Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) bergerak cepat menggelar Sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) rawan bencana tanah longsor bagi masyarakat Pegubin. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Rapat Gesaus Oksibil ini menghadirkan 100 peserta, Rabu (17/9/2025).
Plt Kepala BPBPK, Hironimus Setamanki, S. IP membuka acara dan menekankan pentingnya pemahaman serta kesadaran masyarakat terhadap potensi risiko tanah longsor. “Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam mengenali tanda-tanda awal, merespons saat terjadi bencana, serta mendorong tindakan pencegahan di 34 wilayah Pegubin,” ujarnya.
Hironimus menambahkan, BPBPK bertugas memberikan pemahaman tentang jenis-jenis risiko tanah longsor dan cara mengurangi ancaman serta kerentanan. “Kabupaten Pegunungan Bintang merupakan daerah rawan bencana. Peserta diharapkan dapat memaknai materi yang disampaikan narasumber dan menyebarkannya kepada masyarakat di rumah,” katanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Panitia, Sem Rawar, S.Sos, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membangun kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana. “Edukasi mengenai tanda-tanda awal tanah longsor sangat penting agar masyarakat dapat segera mengambil tindakan pencegahan atau evakuasi dengan materi yang kami berikan,” tuturnya.
Sem Rawar juga menekankan pentingnya membangun pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana serta kerja sama antara warga, pemerintah desa, dan instansi terkait.
Dengan pengetahuan yang tepat dan kesiapsiagaan yang terasah, diharapkan masyarakat Pegunungan Bintang dapat lebih tangguh menghadapi ancaman longsor, menjadikan setiap rumah tangga sebagai garda terdepan dalam menjaga keselamatan. (Aquino Ningdana)












